Embung Batara Sriten, tempat ini masih tergolong sebagai tempat wisata baru di Yogyakarta, yang lagi ngehits hangat-hangatnya di jogja (kekinian gitu loh bro), lebih tepatnya sih di Gunung Kidul. Apasih itu embung? Kalau gak tau ya sebut saja danau atau waduk buatan, yang di buat khusus untuk tujuan agrowisata.
Pengalaman pernah kesini, awalnya cuma modal nekat bro, karena kalo ndak gitu gak akan jadi realita. Yesss kita kesini berempat, ceritanya iseng-iseng mau mampir kesini, karena masih penasaran broh sama tempatnya. Tanya sana, tanya sini di jalanan, akhirnya sampe ketemu nih jalan masuknya. Tepatnya di daerah yang masih ndeso, kecamatan Nglipar, Kab. Gunung Kidul. Upss, itu masih belum sampe tempat tujuannya loh, baru sampe daerah kecamatannya doang.
Jeileh karena masih belum begitu tau, kita bawanya mobil sedan bro, pake greco. Awal perjalanannya sih sih oke-oke dan yakin aja bro pake sedan, palingan belok-belok sedikit naik turun ala jalan wonosari gitu. Tapiii, lha kok setelah masuk pertigaan dari jalan besar arah nglipar, ternyata jalannya kecil bro kalaupun sisihan mobil juga harus ngalah salah satu. Its okey, jalannya aspal hot mix halus kok, tapii ternyata setelah jalan kurang lebih 2 kiloan udah terasa naiknya nih, udah gitu jalannya sulapan jadi jalan cor dengan kondisi yang retak-retak. Hmmm, masih berani dihajaar bos lanjuutt digeber lagi ke atas. Dapet nih satu kilo lagi makin naek, mulai dari situ jalannya bisa di bilang bikin jantungan oee, bener-bener butuh driver yang bisa di bilang sering offroad. Alhasil habis nemuin jalan tanjakan belokan, ketemu tuh jalan lurus tanjakan yang bisa di bilang ekstrem! Mulai dapet satu masalah yang serius dengan ini mobil, alhasil kita coba digeber ketanjakan itu, mobilnya gak kuat vroh, eelhaa kok malah mobilnya balik mundur, dan pastinya siap hand rem (hampir aja masuk selokan pinggir tebing), padahal mobil cuma isi empat itupun kurus-kurus semua yang naikin. Udeh tuh, satu penumpang disamping sama dua yang di belakang disuruh tuh turun semua. Baru turun dari mobil, lha kok malah ada bapak bapak yang lagi boncengan sama istrinya dari arah atas yang hilang kendali, kepleset. Otomatis kita langsung respect, tinggalin tuh mobil kita bantuin sekalian tanya-tanya. "Mas jalannya masih panjang, masih banyak tanjakan yang lebih dari ini diatas mas", kata bapaknya.
Selang satu minggu, karena udeh tau jalanannya begitu dan masih diselimuti rasa penasaran. Kita gak kalah akal naek motor! (Lebeyy amat ziihh). Berempat juga nih, tp dengan dua personil yang berbeda (subtitusi) ceritanya. Sampai tuh tanjakan jalan lebih diatasnya lagi, karena lupa gak ancang-ancang pas mau naek, motor temen ane lha kok gak kuat, malah mundur (hampir aja jatoh tuh, padahal belakangnya nebengin cewek). Suruh turun tih cewe, digeber sendiri sampe diatas. Hihiiii. Dapet satu setengah kiloan lagi tuh, jalan sulapan lagi dari jalan cor ke tatanan batu yang glodek-glodek. Namun gak sampe satu kilo tampaklah surga dunia Gunung kidul, dengan keindahan alamnya yang spektakuler!!
Sampailah embung batara sriten, hanya ada tiga kata sampe disini, indah, indah, dan indah (bukan mawar). Embung ini konon dijuluki sebagai jogja lantai dua, karena merupakan tempat wisata yang terletak di perbukitan.
Yeeeahhhh, menikmati indahnya alam Gunung Kidul diatas Awan. Embung batara sriten merupakan salah satu tempat wisata Gunung Kidul yang baru dikembangkan. Embung ini merupakan embung tertinggi di Gunung Kidul, tingginya di kisaran 880 Mdpl yang terletak di perbukitan Gunung kidul. Embung ini dibuat sekitaran tahun 2014/2015 awal oleh pemerintah kabupaten gunung kidul dan masyarakat setempat. Hmmm, bila anda beruntung, anda akan mendapatkan suguhan dari Alam berupa pemandangan kumpulan awan-awan di sekitar. Untuk mencapai hingga puncak, dibutuhkan pengorbanan yang cukup menguras kesabaran karena akses jalan sampai saat ini (pertengahan 2015) masih belum begitu bagus, tetapi perbaikan-perbaikan akses jalan terus dilakukan oleh pemerintah. Jika masih penasaran cobalah kesini. Jika dari jogja melewati jalan arah kota wonosari, setelah alas bunder tepatnya ambil pertigaan sambi pitu ke kiri, arah kecamatan nglipar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar